Takisung is the one of tens beach in the south Kalimantan Selatan. And you guys should go sometimes meskipun Takisung not one of a beautiful beach in this town. Untuk sampai kesini diperlukan sekitar 100rb budget bensin dan 2 jam perjalanan dari Banjarbaru.
Kalau menurut aku pribadi, aku sarankan Takisung adalah opsi terakhir pantai yang harus kalian tuju dimusim liburan apalagi bukan musim liburan. Bukan karena pantainya jelek atau airnya terlalu asin atau ga ada cowo-cowo ganteng kayak aku *loh but you have no idea about it. Kalian b-a-k-a-l d-i p-a-l-a-k abis-abisan.
No offense, bukannya aku mau menjelek-jelekkan, I just givin you advice. Hehehe.
Hari Rabu lalu, aku sama temen-temen dadakan merencanakan pergi ke pantai. Dadakan is one of my favorite word. Nah, jadi rencananya aku, Ema, Pacarnya Ema--kita panggil Budi aja, mau ke pantai bareng. Rencana ini sudah kita bikin sejak jaman penjajahan #eh nggak deng! Dari sebelum wisuda, terus baru kesampean pas kemaren Rabu. Sayangnya si Budi ini nggak tau bisa apa nggak, nah kita gantilah si Budi sama si Channing Tatum. Wuidih, tapi yang bersangkutan lagi berhalangan hadir dan di ganti sama duo gadis; Dodon dan Opek.
Kenapa aku katain gadis? Soalnya mereka ini luamaaanyaaaa minta ampun. Ibaratnya kalo malam jumat lagi ngepet nih, kita ngepetin duit satu negara si duo gadis ini belum datang juga. Sampai duit hampir memenuhi kepulauan Indonesia pun si gadis nggak bakalan datang juga. Dikirain dandan kan? ENGGAK bro, mereka datang aja mukanya masih jelek kok.
Alasan mereka sebenarnya positif sih, karena ka Opek masih kerja dan kita harus nungguin dia pulang. Jadilah kami berangkat berenam: aku, Ema, Budi yang mendadak bisa ikut, Layla, Ka dodon, ka Opek, dan rencana mau berangkat jam 1 malah molor banget sampai setengah 3. Harus belanja dulu lah di Indomaret, nyalon lah, nungguin orang beranak lah, nyuci lah, nyapu lah, ngupil lah, garuk-garuk lah, nyukur bulu ketek lah, bikin anak lah *eh
Kegilaan belum berhenti sampai disitu, sepanjang perjalanan si Layla ini membuka jendela mobil sambil teriak ke orang-orang yang di pinggir jalan kayak "semangat paman" atau "hai tante, sendirian aja?" Im serious I swear to God, malu punya temen otaknya cuman seujung kuku kaya Layla.
Terus pas udah nyampe di Pelaihari, not one of us knows the way to get to the beach. Untung penunjuk jalan bisa menunjukkan jalan kebenaran. Rasanya saat itu plang penunjuk jalan berwarna hijau bersinar begitu terang sambil manggut-manggut dan nunjukin tangan ke arah yang seharusnya kami lewati dan bilang "Jalan menuju pantai kearah situ nak, hati-hati ya, papa disini menunggumu."
Pas sudah nyampe, tau nggak apa? Kita di minta bayar parkir 20.000. Buju buset, duit segitu bisa dapat roti bakar sama yoghurt cimori taaaauk! #njingjadilapar
Udah gitu ada om-om alias paman-paman also known as amang-amang nyamperin mobil kita. Katanya dia mau menawarkan jasa perahu keliling pantai. Kita bisa pergi keliling mercusuar, terus ke kampung nelayan, sama ke Pulau Batu Bejanggut dengan harga 20rb per orang. Karena dia melihat kita nggak sedikitpun tertarik, harganya diturunkan jadi 100rb untuk 6 orang. Ya gimana kita mau tertarik, coba beliau bilang gini "kalian mau duit 100rb perorang? Nanti aku kasih mau ya? Asal mau naik perahuku dan bayar ke aku duit yang aku kasih tadi." Nah gitu kan manis juga. #complicated.
Aku Ema Budi sama Layla milih kabur sambil bawa-bawa tongsis. Biarlah ka Dodon dan Ka Opek yang menghadapi bandit itu.
Tapi penawaran juga tidak berhenti sampai disitu kawan! Kita ditawarin banana boat dengan nilai uang dan destinasi yang sama. Berkaca dari paman tadi, kita tawarlah banana boat 100rb untuk 6 orang dan mereka langsung ACC. Sembari menunggu banana boat datang, kita makan mie ayam karena si Layla lapar banget. Guess what? Pas ada mangkok kotor bekas orang beli sebelumnya, mangkok itu dicelupin tukang mie ayamnya ke air kotor yang kotor juga terus dibilas gitu aja tanpa sabun, dia melakukan hal yang sama dengan sendok, dan dia melakukan itu tanpa dosa. Astaga paman, kamu melecehkan perut buncit ku!!!
Singkat cerita, kita have fun banget naik banana boat. Sebagian dari kita termasuk aku, naik banana is my first time. Agak norak sih, karena pas pertama naik aku langsung mual, nggak terbiasa sama ombak laut. Over all, we enjoy it!
Masalah datang saat kita udah keliling mescusuar dan banana boat digiring kembali ke pantai. Kita langsung protes, katanya bisa keliling ke sana kemari, tapi nyatanya cuman sampai mercusuar. Dan kita dipalak lagi 10rb per orang kalo mau keliling yang jauh. Tanpa persetujuan semua orang, Budi mengiyakan. Tapi kita nggak masalah kok. Yang masalahnya itu, ternyata keliling yang dimaksud pun tidak terlalu jauh. Katanya kampung nelayan, but we've nothing to see. Ini apa? Wah, baru sadar yang nawarin jasa tadi bukan si pemilik banana boat. Dia itu cuman makelar yang kerjaannya membesar-besarkan destinasi banana boat yang padahal sekecil upil. But once again, thats okay! Kita enjoy kok. Pamannya ngerti banget, dia racing over here over that just for make us screaming. Sampai talinya putus pula! First experience for banana boat is not bad at all.
Syukur Alhamdulillah semua biaya banana boat ditanggung sama Budi. Untuk hari itu aku cuman keluar uang 60rb, lumayan sedikit untuk bepergian yang lumayan jauh.
So here's the photo. Karena hape is under attack bcause my cable charger is fkcukin asshloe, I have to end this before my phone will down.
C.U next trip fellas!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar